Jumat, 10 September 2010

Rasulullah dan Nenek Buta

Assalamu'alaikum fren....
Mo berbagi cerita nih... Saya perrnah baca di sebuah buku (Nggak tau judulnya apaan, Lupa), trus pernah denger juga ustadz cerita waktu saya menuntut ilmu di Madrasah Diniyyah Wustho PP EL-Bayan (Walau sering banget bobo pas pelajaran... Maaphin saya ya Ustadz... Sekarang baru nyesel udah nyuekin Ustadz pas lagi njelasin pelajarancry), sebuah cerita yang merupakan sebuah contoh teladan Rasulullah SAW.
Mungkin sudah ada yang pernah denger atau baca cerita ini.. tapi sekarang saya lagi nafsu-nafsunya ngetik.. happy
Gini ceritanya...
Kejadian ini terjadi berabad-abad yang lalu ketika Rasul tercinta berjalan melewati sebuah pasar yang lumayan ramai, namun pengelihatan beliau menangkap sesosok tubuh ringkih di salah satu sudut pasar, duduk tak beralas di tanah, dengan mangkuk berisi beberapa keping uang logam, tak banyak tentunya.
Sosok ringkih itu dengan semangat yang nggak kalah sama anak muda zaman sekarang (oke, mungkin terlalu didramatisir..) berteriak-teriak menyerukan kepada orang-orang yang lalu lalang di sekitar pasar.

"Janganlah kalian mendekati Muhammad. Dia itu tukang sihir !! Penipu !! Dia melecehkan tuhan-tuhan yang kita sembah !! Semua omongannya hanyalah dusta belaka!! Jangan percaya dengan semua ucapannya. Jauhi dia! Jangan dekati, nanti kalian terkena sihirnya!!" serunya

Sosok ringkih yang ternyata seorang nenek tua dengan cacat fisik buta dan lumpuh,
tak henti-hentinya mengulang-ulang ucapannya, namun tak ada yang memedulikannya, karena mereka sudah bosan mendengar perkataan nenek tua yang setiap hari tidak berubah; menghina Rasul SAW.

Rasul yang mendengar seruan nenek itu tersenyum sangat indah dan menghampiri nenek tua. Rasul menyentuh nenek itu dengan tatapan kasih sayang. Nenek tua langsung berkata kepada Rasul,"Berhati-hatilah engkau, jangan sampai kau terkena sihir oleh Muhammad!"

Ketika Rasul menyadari bahwa nenek tua itu buta dan lumpuh, rasa belas kasihan beliau muncul dan menuntun beliau untuk mengasihi dan menghormati nenek tua.

Setiap hari Rasul membawakan makanan untuk diberikan kepada nenek tua itu. Sebelum menyuapinya makan, nabi selalu menghibur nenek tua sebatang kara itu dengan ucapan-ucapan kasih sayang yang mendamaikan hati siapa pun yang mendengarnya. Setelah itu, Rasul mengunyah makanan yang dibawanya, setelah cukup lembut, kemudian menyuapkannya kepada nenek tua sampai kenyang (Karena nenek tua tersebut lumpuh dan udah nggak punya gigi... hayoo... kamu punya nggak??? kalo nggak punya nanti saya kunyahin deh,makanannya)lol

Namun Nenek tua tak pernah berhenti menasihati Rasul, "wahai orang yang berhati mulia, sekali lagi kuingatkan kau, Jangan kau dekati Muhammad, dia adalah penipu yang ulung, dia melecehkan tuhan-tuhan yang kita sembah selama ini." Rasul hanya tersenyum menatap nenek tua.

Setelah kurang lebih setahun Rasul memperhatikan dan mengasihi nenek tua itu, menyuapinya makanan yang sudah dikunyah sampai lembut dengan penuh kesabaran, Rasul pun kembali ke sisi Allah SWT. Ketika itu, sahabat Rasul, Sayyidina Abu Bakar Ash-Shidiq bertanya kepada istri Rasulullah, Aisyah, yang merupakan putri kandungnya.
" Wahai Aisyah, sebelum Rasul wafat, adakah sesuatu yang dilakukan Rasul namun belum pernah aku lakukan?" Abu bakar bertanya paada Aisyah
" Seluruh amalan dan ibadah Rasul sudah engkau ikuti, Ayahku, namun ada satu yang belum engkau lakukan." jawab Aisyah
"Apa itu? Beritahukanlah kepadaku, Aisyah," Abu Bakar begitu penasaran
"Setiap hari Rasulullah memberi makan kepada seorang nenek tua buta yang hidup di salah satu sudut pasar, dengan sabar dan penuh kasih sayang, Rasul memberinya makanan walau nenek tua tersebut tak pernah berhenti menghina Rasul," terang Aisyah.

Abu Bakar pun bergegas menuju pasar dengan membawa makanan untuk nenek tua itu. Dia melihat nenek tua duduk di tanah sambil terus menyerukan ucapannya berulang-ulang. Abu bakar menghampirinya, menyentuh lengan nenek tersebut dan mulai menyuapinya makan.

Baru suapan pertama, Nenek itu menyemburkan makanannya, lantas berkata keras, "Kau bukan orang yang biasanya menyuapkan makanan kepadaku! Kau pasti orang lain! Orang yang memberi makan kepadaku biasanya mengunyah terlebih dahulu makanan itu sampai lembut, baru menyuapkannya kepadaku. Aku nggak perlu capek-capek mengunyah, tinggal menelannya saja karena aku sudah tak mampu lagi mengunyahnya,",

Abu Bakar yang memang tidak mengetahui bagaimana cara Rasul memberi makan nenek tua itu berkata kepada nenek, "Saya memang bukan orang yang biasa memberi makan engkau, saya hanyalah sahabatnya. Orang yang biasa memberi makan nenek sudah wafat beberapa hari yang lalu," ujar sahabat Abu bakar sambil menangis. Beliau begitu kagum atas kasih sayang dan kesabaran Rasul memberi makan nenek tua itu.
"Nek, tahukah engkau siapa orang yang biasa mengunyahkan makanan dan menyuapkan kepadamu setiap hari selama setahun terakhir ini?" tanya sahabat Abu Bakar setelah terdiam beberapa saat.

"Aku tidak tahu, karena selama ini dia tidak pernah memperkenalkan diri ataupun menyebut namanya. Setiap pagi, siang dan malam ia datang kepadaku, menghiburku dengan kata-kata penuh kasih sayang, sebelum akhirnya ia menyuapkan makanan lembut kepadaku sampai aku merasa kenyang," jawab nenek itu.

"Orang yang selama ini mengunyahkan, menyuapkan makanan dengan penuh kesabaran, menghibur nenek dengan penuh kasih sayang adalah orang yang selama ini nenek benci, orang yang selalu nenek cela setiap hari, beliau adalah Muhammad, Rasulullah SAW," kata Sayyidina Abu Bakar dengan suara yang bergetar.

Nenek tua tersebut terdiam begitu lama sambil meneteskan air matanya yang meleleh begitu deras membasahi pipinya. Beliau mengucapkan kata-kata yang sangat indah,"Dengarlah, asyhadu allaa ilaaha ilallah wa asyhadu anna muhammadarrasuulullah, aku beriman pada Allah dan rasulnya," nenek tua berkata dengan mantap.
Abu Bakar menangis tersedu, bahkan setelah dihina, dan dicela, Rasul tetap mengasihi dan memperhatikan orang yang menghinanya, dan akhirnya kelembutan hati Rasul mampu meluluhkan hati yang sekeras batu.
Subhanallah...naruto

Terlepas dari cerita diatas, saking banyaknya orang yang menghina dan menyakiti Rasul, seorang sahabat pernah bertanya, " Hai Rasul, begitu banyak orang yang menyakiti dan menghina engkau, mengapa engkau tidak melaknat mereka dengan berdoa kepada Allah agar menurunkan adzab kepada yang ingkar? Padahal doamu pasti diijabahkan oleh Allah?"

Rasul pun menjawab, "Aku diciptakan dan diturunkan Allah dibumi bukan untuk melaknat, tetapi aku diutus sebagai pembawa rahmat untuk seluruh alam (Rahmatan lil 'alamiin),"
(Gilee beneerr.. jawabannya cool abiz....)

Dan ketauladanan Rasul pun diikuti oleh sahabat-sahabat beliau. Pernah ada seorang sahabat -Abdullah Ibn Mas'ud yang hartanya dirampok, namun Ibn mas'ud malah tersenyum manis.. (semanis madu.. *hahaha.. gombal!lol )
Seorang sahabat yang lain keheranan, dan bertanya, "Wahai, Abdullah, mengapa engkau hanya tersenyum ketika hartamu dirampok? mengapa kau tidak melaknat perampok tersebut? Padahal engkau adalah salah satu sahabat rasul yang kemungkinan besar doanya akan diijabahkan Allah,"

Ibn Mas'ud berkata,"Baiklah, saya akan berdoa untuk perampok itu," lalu Beliau mengangkat kedua tangan Beliau dan berdoa, "Ya Allah, jika mereka merampok untuk memenuhi kebutuhan hidup anak istri dan keluarga mereka, berilah keberkahan kepada mereka melalui hartaku, namun jika hartaku digunakan untuk berbuat dosa kepadamu, maka jadikanlah itu dosa terakhir mereka, dan berilah hidayah pada mereka."

Akhlaq yang harus kita contoh dari beliau...

Nahh... gitu ceritanya.. Maaf saya nggak mencantumkan riwayat hadits yang mungkin ada dari cerita-cerita diatas, kalo ada yang tau, tolong comment posting ini yaa. Karena saya juga dalam taraf belajar, cara penyampaiannya juga belum bagus, tapi saya bakal belajar untuk menjadi lebih baik.Kritik dan saran yang membangun dari temen-temen saya tunggu Lhoo....
langue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

comment disini teman... b(^_^)d